Media awal 2000an adalah
era dimana mobil-mobil sedan baru masih melimpah jumlah modelnya dan masih bisa
didapatkan dengan harga wajar pula. Salah satu sedan laris pada awal dekade
2000an adalah sedan small size milik Honda, yakni City Type Z dimana seluk
beluknya akan kita ulas di artikel ini.
Sekilas Mengenai City Type Z
Bicara soal Honda, mungkin
yang terlintas pada benakmu adalah mobil-mobil yang digandrungi kawula muda.
Memang anggapan itu masih benar, terbukti dengan produk-produknya semisal Jazz,
Brio, atau Mobilio yang ditargetkan penjualannya untuk generasi muda. Namun
jauh sebelum kesuksesan ketiga model diatas tadi, salah satu mobil Honda
favorit generasi muda adalah City Type Z.
Honda City Type Z pada
dasarnya adalah versi facelift Honda City generasi ke-3 dan dipasarkan oleh
Honda untuk wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan mulai dari tahun 2000 hingga
tahun 2003. Perbedaan utama antara City Type Z serta pendahulunya terletak di desain
front grille baru serta desain lampu rem yang benar-benar baru. Lampu rem City
Type Z memiliki bentuk trapezoid utuh yang membuatnya lebih besar dari
pendahulunya dan terbuat dari mika merah bening yang membuat tampilannya
semakin segar.
Kelebihan
Kelebihan utama dari sedan
ini sebagian besar terdapat pada spesifikasi mesin serta performanya yang
tergolong unggul untuk mobil seukurannya. Mobil bermesin 1500cc VTEC ini mampu
menyalurkan tenaga 115HP pada putaran 6800RPM, serta torsi 139Nm pada 4600RPM.
Cukup buas bukan? Performa ini membuat pesaing-pesaingnya seperti Suzuki New
Baleno dan Toyota Soluna terkesan cemen dan inferior, dan tak heran mobil ini
sering dijadikan eksperimen untuk tuning atau mobil balap touring car.
Hebatnya dengan performa sebesar
itu, konsumsi BBM City Type Z masih terjaga keiritannya. Bayangkan saja, 1
liter BBM dapat dilahapnya dalam perjalanan 10-13km di dalam kota atau 15-18km
diluar kota. Percayalah, hari begini jarang sekali ada sedan yang mampu
menyamai tingkat efisiensi bahan bakar sehebat City Type Z.
Poin kelebihan kedua yang
dimiliki oleh Honda City Type Z terletak pada layout dashboardnya. Dashboardnya
terlihat simpel dengan penempatan tombol-tombol inti pada posisi strategis.
Speedometernya pun juga dilengkapi indikator-indikator dasar lainnya seperti
putaran mesin, suhu mesin serta persediaan bahan bakar.
Poin positif ketiga yang
dimiliki sedan ini adalah harga banderolnya dan harga perawatannya yang sangat
terjangkau. Kini City Type Z dapat ditebus hanya dengan modal kurang dari Rp 80
juta.
Kekurangan
Kemudian beralih ke
kekurangan, salah satu kekurangan dari mobil ini adalah desain dan fitur
interiornya yang masih sangat 90an, namun sebetulnya hal itu tak menjadi
masalah besar mengingat usia serta tahun rilis mobil ini.
Kekurangan kedua yang
masih di seputar interior yang memiliki materi jok yang sebetulnya masih bisa
ditingkatkan lagi. Kemudian dashboardnya meski posisinya sudah pas namun
penempatan kontroler AC diatas dan head unit dibawah terasa canggung, apalagi
seorang pengemudi bakal lebih sering mengutak atik head unitnya dibanding AC
selama berkendara.
Kekurangan ketiga yang
dimiliki mobil ini adalah suspensinya yang keras, tipikal mobil Honda. Buat
sebagian jelas ini adalah sebuah masalah, apalagi sedan yang notabene menuntut
kenyamanan berkendara, salah satunya adalah melalui tingkat kelembutan
suspensi. Namun buat para tuners yang menjadikan City Type Z sebagai mobil
balap, hal itu termasuk menguntungkan karena dengan begitu handlingnya
meningkat serta stabilitas mobil ini terjaga ketika dipacu di lintasan.
Baca juga >> SERBA-SERBI MOBIL SEDAN PEUGEOT 408