Saran:
Jika anda bekerja dimanapun, jangan lupa bikin foto sebanyak2nya untuk kenang2an kelak. Belilah kamera yang khusus digunakan mengabadikan perjalanan karir anda.
Tips Menjadi Operator Alat Berat Profesional
Operator alat berat adalah orang yang memiliki keterampilan atau keahlian khusus dalam bidang mengoperasikan alat-alat berat seperti excavator, bulldozer, wheel loader, mobile crane, dkk. Operator alat berat bertugas menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan berat dengan menggunakan peralatan berat yang tidak bisa dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu operator alat berat harus kuat dan tangguh agar bisa diandalkan. Untuk menjadi operator alat berat yang handal, seorang operator alat berat harus memiliki pedoman dasar, yaitu ketahanan fisik dan mental serta teknik operasional yang memadai.
Mental:
Harus berani dan percaya diri. Katakanlah dengan tegas kepada diri sendiri bahwa "Aku bisa". Tanpa rasa berani dan percaya diri, maka semua kecerdasan yang dimiliki akan terpendam atau hilang.
Harus terus belajar dan belajar untuk mengasah keahlian agar semakin sempurna. Tanpa keinginan untuk terus belajar, maka keahlian akan mentok sampai disitu saja.
Jangan merasa pandai. Jika merasa dirinya pandai, maka akan malu bertanya sehingga tidak bisa menyerap tambahan ilmu dari luar.
Fisik:
Gunakan pola makan yang sehat. Makan yang bergizi dan teratur serta tepat pada waktunya. Tanpa pola makan yang sehat tubuh akan lesu, kurang bergairah dan mudah sakit.
Hindari mengkonsumsi makanan/minuman maupun penggunaan segala bahan-bahan yang merugikan kesehatan. Tanpa menghindari hal-hal yang merugikan kesehatan, maka tubuh kita tidak akan bisa diandalkan.
Istirahat yang cukup. Atur waktu sebaik mungkin dari semua aktivitas agar tidur/istirahat bisa sempurna. Tanpa istirahat yang sempurna maka tenaga tidak akan bisa maksimal.
Teknik Operasional:
Utamakan keselamatan kerja. Safety is the first. Dengan mengutamakan keselamatan selama bekerja, maka sukses akan menyusul. Jika mengabaikan keselamatan kerja, maka celaka hanya tinggal menunggu waktu.
Kerjasama team. Selesaikan tugas secara bersama-sama dalam sebuah team dan lakukan kerjasama team yang baik selama bekerja. Dengan kerjasama team yang baik maka akan menghasilkan nilai tambah. 1+1=3.
Fokus pada hasil dan kerja bukan formalitas. Kerjakan tugas dengan memikirkan hasilnya, jangan hanya berpemikiran bahwa yang penting telah melaksanakan perintah atasan tapi hasil tidak dipikirkan.
Jika anda bisa menerapkan tiga pedoman dasar di atas, maka anda adalah operator alat berat yang hebat. Bagaimana menurut anda? Silakan tulis di kolom komentar sekarang juga...
Cara Belajar Menguasai Keterampilan/Skill Excavator
Pedoman Pemahaman
Mental dasar yang harus dimiliki oleh seorang operator alat berat adalah;
"Berani dan Percaya Diri"
Katakanlah dengan tegas bahwa "Aku Bisa". Jangan takut salah dan jangan minder jika anda ingin memperoleh mental juara. Mental juara akan mendobrak segala kebodohan dan kebuntuan. Tanpa mental juara segala prestasi akan menjadi terlambat.
Pada dasarnya operator excavator tidak ada yang mahir, kecuali mereka hanya mahir di beberapa bidang saja, yaitu pekerjaan yang paling sering mereka kerjakan. Misalnya, seorang operator yang lama sekali kerja di tambak (membuat tambak), maka dia akan mahir dalam pekerjaan membuat tambak atau sejenisnya.
Namun dia belum tentu mahir di bidang pekerjaan lain seperti di atas gunung terjal atau cadas, pekerjaan di dalam palka/kapal/tongkang, pekerjaan di atas air (di atas ponton), pekerjaan loading di tambang pasir, dsb. Bahkan mungkin dia bisa dikalahkan oleh seorang helper yang lebih terbiasa bekerja di loading/memuat pasir di tambang pasir. Karena pekerjaan loading yang menjadi target adalah kecepatan memuat, bukan pekerjaan kontruksi di atas lumpur seperti pekerjaan membuat tambak.
Oleh karena itu kemahiran seorang operator excavator pasti ada batasnya. Karenanya setiap operator excavator harus terus belajar dan belajar. Jika semakin banyak jenis pekerjaan yang bisa kita kuasai, maka kemahiran yang kita miliki akan semakin banyak. Tidak hanya itu-itu saja.
Tapi bagaimana kita bisa menambah skill/kemahiran jika kita selamanya bekerja di bidang itu-itu saja? Tentunya kemahiran kita juga tetap itu-itu saja. Itulah sebabnya kemahiran seorang operator excavator hanya terbatas pada kesempatan yang ada padanya. Biasanya operator excavator yang sering berpindah-pindah lokasi kerja maka akan semakin banyak jenis pekerjaan yang mereka kuasai.
Teknik Operasional
I. Teori Keselamatan Kerja
Pertama-tama yang harus selalu menancap di otak seorang operator alat berat adalah Safety atau Keselamatan Kerja. Pikirkanlah keselamatan kerja selama mengoperasikan alat berat. Keselamatan kerja terbagi oleh tiga faktor;
* Pertama adalah faktor manusia (80%).
Biasanya 80% dari insiden/accident terjadi karena kelalaian atau keteledoran sang operator karena mengabaikan keselamatan kerja. Hal ini tidak bisa dibantah berdasarkan survey internasional.
* Kedua adalah faktor alat (18%).
Beberapa penyebab lain dari insiden/accident adalah karena kerusakan pada alat berat. Ini hanya sebagian kecil atau 18% saja. Misalnya alat berat mengalami cacat pabrik, yaitu kesalahan yang terjadi pada saat pembuatan/perakitan alat berat.
* Ketiga adalah faktor alam (2%).
Terkadang ada insiden/accident di lapangan yang disebabkan oleh alam. Misalnya, gempa bumi, banjir, tanah longsor akibat hujan deras, dsb. Kemungkinan seperti ini sangat kecil sekali untuk terjadi di medan kerja. Hanya 2% saja.
II. Teori Keterampilan/Skill
Ada dua hal yang wajib dikuasai oleh semua operator excavator, yaitu mahir di alat dan mahir di medan.
* Mahir di alat adalah kita harus benar-benar mahir dalam menjalankan/menggerakkan excavator yang sedang kita operasikan. Kita harus bisa menggerakkan excavator seperti menggerakkan tubuh kita sendiri. Excavator memiliki tangan dan kaki. Kita harus bisa menggerakkan tangan excavator seperti tangan kita sendiri, dan menggerakkan roda/track excavator seperti kaki kita sendiri.
Tangan excavator adalah tangan kita dan kaki excavator adalah kaki kita. Jika kita tidak mahir dalam menguasai dua hal tersebut, berarti ibarat kita belum bisa menguasai tubuh kita sendiri dengan sempurna. Bagaimana kita bisa menyelesaikan pekerjaan berat jika tangan dan kaki kita sendiri tidak mau tunduk kepada perintah kita?
* Mahir di medan adalah kita harus bisa memahami pekerjaan yang akan kita kerjakan di lapangan. Misalnya, sebelum kita memulai kerja, kita harus tahu seperti bagaimana gambaran hasil dari pekerjaan kita nantinya. Kita harus tahu bagaimanakah bentuk pekerjaan yang dimaksud oleh pelaksana lapangan.
Jika kita telah paham tentang maksud dari pekerjaan yang akan kita kerjakan, maka kita harus bisa menentukan darimanakah kita memulainya agar pekerjaan tersebut bisa selesai dengan baik dan tepat waktu. Dalam hal ini tentunya kita harus mempunyai pedoman agar jangan sampai mengulangi lagi pekerjaan yang telah selesai atau dengan kata lain jangan sampai dua kali kerja. Sekali kita memulai dari satu titik maka kita harus berjalan ke titik berikutnya, dan jangan sampai kembali lagi ke titik awal.